Membangun kehidupan masyarakat yang sejahtera dan mandiri dalam mengatasi kemiskinan di lingkungan Desa Margorejo, Menumbuh-kembangkan ikatan dan solidaritas sosial ekonomi serta mengorganisasikan warga secara partisipatif untuk merumuskan partisipasi sesama warga di lingkungan Desa Margorejo, Menjadi forum musyawarah dan pengambilan keputusan tertinggi warga masyarakat di lingkungan perhimpunan BKM untuk upaya-upaya pembangunan masyarakat.
PERPUSTAKAAN UMUM PATI MASUK ENAM BESAR JAWA TENGAH

(Pati, Kota) - Tim Lomba Perpustakaan tingkat Jawa Tengah melakukan penilaian terhadap perpustakaan umum Kabupaten Pati. Penilaian itu, karena perpustakaan umum Kabupaten Pati, masuk dalam enam besar tingkat Jawa Tengah. Setelah masuk enam besar tingkat Jawa Tengah, Perpustakaan Umum Kabupaten Pati kini memberi kesempatan tim lomba perpustakaan umum tingkat Jawa Tengah untuk melakukan penilaian. Dari hasil penilaian itu, tim lomba akan menentukan satu dari enam perpustakaan umum untuk mewakili Jawa Tengah ke lomba yang sama ditingkat nasional.

Ketua Tim Penilai yang juga Kabid Pengembangan dan Hubungan Antar Lembaga Badan Arpus Propinsi Jawa Tengah, Dra Titik Rahayoe MSi mengatakan, dalam lomba perpustakaan itu, tim akan menilai dua belas aspek perpustakaan.

“Dua belas aspek itu, ada gedung, buku koleksi, yang terakhir kita menilai pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga sekarang ini sudah ada perpustakaan digital, dan beberapa alih media. Nah sejauhmana perpustakaan di Kabupate/Kota di Jawa Tengah ini mengembangkan program-program IT-nya,” jelasnya.

Lomba tersebut, kata Titik Rahayoe, juga untuk memotivasi dan membangun perpustakaan Kabupaten/Kota untuk mengembangkan perpustakaan digital. Selain itu, sebagai jendela ilmu, untuk belajar apa saja, serta menumbuhkan gemar membaca sebagai sarana mengurangi angka kemiskinan.

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daeah (Arpusda) Pati, Suminah SPd MPd mengatakan, kesiapan menghadapi penilaian ini, salah satunya meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung diperpustakaan umum Kabupaten Pati.

“Khusus untuk perpustakaan umum Kabupaten Pati ini, kita upayakan dimana tahun 2012 ini kita masuk enam besar dari provinsi Jawa Tengah, inilah indikator peningkatan kinerja kami.Ya nantinya kita berupaya dengan adanya lomba perpustakaan ini, kita dapat memberikan pelayanan maksimal mulai kepada jenjang PAUD sampai purna tugas,” jelasnya.

Di Jawa Tengah sendiri, lomba perpustakaan umum tahun ini diikuti 35 Kabupaten/Kota. Dan perpustakaan umum yang pernah meraih juara pertama tidak diperkenankan kembali untuk mengikuti lomba ini.(*)

Sumber : PAS Fm Pati

292 HARI MENGABDI, TERANGKAI PRESTASI IRINGI HARI JADI PATI

(Pati, Kota) - Selasa (7/8) esok, paripurna sudah darma bhakti Pj Bupati Pati, Indra Surya dalam memimpin Kabupaten Pati. Terasa kian indah, saat masyarakat Pati melepasnya tepat di hari jadi Kabupaten Pati. Amat membanggakan, mengingat di hari spesial itu, Indra Surya dapat memberikan kado terindah berupa rangkaian prestasi gemilang yang terukir sepanjang 292 hari masa kepemimpinannya. ”Semua atas dukungan masyarakat Pati yang tetap berprestasi dan menginspirasi di tengah pasang surut gejolak politik Pemilu Kada Pati”, imbuh Indra Surya.

Selama satu tahun terakhir, Kabupaten Pati memang seringkali menghiasi headline media lokal di Jawa Tengah dengan drama Pilkada-nya yang dua kali diproses di Mahkamah Konstitusi. Kendati demikian, patut disyukuri selama kurun waktu itu sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Pati justru masih mampu menorehkan prestasi yang membanggakan di Tingkat Nasional maupun Provinsi. Selain itu, di luar ajang kompetisi, muncul pula pengakuan akan kualitas kelapa kopyor asal Pati yang mendunia oleh Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

Juara I Nasional Akuntabilitas Pelayanan Bencana
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian peringatan ulang tahun yang ke-4 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penobatan Pati sebagai juara pertama dalam hal akuntabilitas pelayanan bencana alam tingkat nasional, berlangsung Februari 2012 di Hotel Mercure Jakarta.

E-KTP 10 Besar Nasional
Kabupaten Pati masuk dalam 10 besar daerah percontohan terbaik untuk program nasional kartu tanda penduduk elektronik atau E-KTP dari total 197 kabupaten/kota se-Indonesia. Dengan pencapaian di atas 80%, perekaman E-KTP di Pati maju pesat setelah sebelumnya Solo memiliki performa terbaik. Di Jawa Tengah, delapan wilayah yang menjadi percontohan adalah Solo, Batang, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Pati, dan Pemalang.


Prestasi Nasional Kebersihan & tata kota
Masyarakat Kota Pati pun patut bersyukur karena di tahun 2012, penghargaan Adipura kembali dapat dipertahankan untuk ke-5 kalinya, bahkan berhasil menempati urutan ke-3 Nasional untuk kategori kota kecil. Capaian ini diikuti dengan terpilihnya Kota Pati untuk mengikuti Program Green City atau Program Peningkatan dan Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Dari 500 kota yang ada di Indonesia, hanya ada 60 kota yang berhak diikutsertakan dalam program itu.

Tak hanya itu, SMP Negeri 1 Jakenan juga turut mempersembahkan perolehan Adiwiyata Mandiri, disusul oleh sekolah binaannya, SD Karangrejo 01 Juwana yang berhasil mendapatkan Adiwiyata Nasional.

Adiwiyata Mandiri itu sendiri, merupakan penghargaan yang diberikan pada sekolah yang telah tiga kali berturut-turut menerima Adiwiyata. Sejak 2009, SMP Jakenan memang telah dua kali mendapatkan Adiwiyata Nasional. Penghargaan Adiwiyata Nasional itu sendiri merupakan salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup

Lomba Bina Keluarga Lansia (BKL)
Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Mardi Waras asal desa Kedung Bulus Kecamatan Gembong pun turut mempersembahkan hadiah untuk hari Jadi Pati. Kelompok mereka berhasil meraih Juara I Lomba Kelompok BKL yang digelar saat Temu Kader BKL se Indonesia di Jakarta, 13- 15 Juni lalu.

Acara temu kader nasional tersebut merupakan puncak penilaian BKL yang dilakukan secara berjenjang mulai tingkat desa, kecamatan, kabupaten/ kota, propinsi hingga ke tingkat nasional.

Menurut dr. Endang Winarti, MM, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Pati, kelompok BKL ini mewakili Propinsi Jawa Tengah pada lomba kelompok BKL tingkat nasional setelah menyisihkan 5 kelompok BKL lain di Jawa Tengah. Hingga akhirnya maju ke tingkat nasional bersama perwakilan dari 32 propinsi lainnya.

Kelompok BKL Mardi Waras yang dibentuk sejak 2008, menurut Endang, telah melakukan banyak kegiatan mulai dari penyuluhan tentang KB, pengembangan ketrampilan bagi lansia. Mereka juga melakukan anjangsana ke rumah lansia- lansia dan rutin melakukan senam lansia untuk kesehatan para lansia.

Terbaik Nasional Skenario Film
Film ”Gugur Gunung” karya SMK Tunas Harapan Pati juga berhasil menjadi salah satu dari dua pemenang tingkat nasional lomba skenario film IntegriTV Award, yang digagas lembaga independen nonprofit Tiri-Making Integrity Work.

Film dokumenter Gugur Gunung berdurasi 24 menit dengan 11 segmen dan satu teaser. Adapun lokasi pengambilan gambar berada di wilayah selatan Kabupaten Pati, yakni Desa Beketel, Kecamatan Kayen.

Dalam naskah itu, Tunas TV ingin menyampaikan pesan moral seputar kegotongroyongan. Pada era globalisasi, budaya itu semakin luntur dan manusia cenderung bercerai-berai demi kejayaan individu masing-masing.

PIK-R ”Cah Pati” Masuk Enam Besar Nasional
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Pati dengan PIK-R ”Cah Pati”-nya berhasil masuk enam besar Nasional Lomba PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).

Menurut Purwati, pembina PIK-R ”Cah Pati”, selama ini mereka yang tergabung di PIK R, lebih mengintensifkan dengan kegiatan dari dan oleh remaja. Terutama Program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi remaja, peningkatkan life skill membatik, serta meningkatkan keterampilan di bidang kewanitaan seperti menjahit dan membuat baki lamaran.

Selain itu, juga memberikan konseling masalah hidup sehat, narkoba, dan HIV/AIDs, serta yang paling menonjol, konselor dan ketuanya senantiasa aktif dalam kegiatan PKBR ditingkat nasional maupun asia pasifik,” tambahnya.

Sumber : PAS Fm Pati

ANSHOR GELAR PENGAJIAN RAMADHAN DENGAN WAYANG DAKWAH DAN HUMOR

(Pati, Kota) - Agar pesan-pesan keagamaa sampai ke benak masyarakat, harus mampu meracik pengajian dengan gaya menghibur. Seperti halnya yang akan PC GP Anshor lakukan di empat wilayah di Pati dan dua tempat di wilayah Rembang, untuk menyampaikan dakwa keagamaan selama ramadhan ini.

Dengan menggandeng salah satu perusahaan rokok ternama, PC GP Anshor Kabupaten Pati, mengadakan pagelaran wayang dakwah dan humor. Penyelenggaraan kegiatan untuk menyampaikan pesan moral dan keagamaan itu, akan berlangsung hingga sepekan menjelang lebaran.

Ketua PC GP Anshor Kabupaten Pati, Ahmad Sholhan kepada PAS Pati mengatakan, dalam kegiatan itu Anshor mencoba untuk menyampaikan tausyiah dan pesan-pesan dengan cara yang ringan dan mengena kepada masyarakat.

“Untuk pasangan selingkuh, hari ini kita memperoleh 10 pasang yang terjaring di 3 atau 4 hotel di Pati dan selanjutnya akan kami lakukan pembinaan, dan bagi yang mengarah pada tindak pidana ringan kita akan tindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” Kasat Samapta Polres Pati AKP Ahamdi.

Wayang dakwah dan humor dengan dalang Ilham Supriyanto SPd I, yang juga anggota Anshor Pati itu, juga melibatkan pelawak Konyik dan Konyil. Untuk pentas perdana wayang dakwah dan humor di Halaman Masjid Baitul Makmur Dukuh Gemblung Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo, pada Sabtu malam, 28 Juli 2012.

Pagelaran yang sama berturut-turut akan digelar di halaman Masjid BAitul Huda Desa Guwo Tlogowungu, 2 Agustus, Lapangan Gunungwungkal pada 4 Agustus, dihalaman Masjid Babatan Kaliori Rembang pada 6 Agustus, kemudian tanggal 6 Agustus di halaman Masjid Arrohman Tambakagung Kaliori Rembang, dan terakhir di Padepokan Kreteg Welud Dukuh Dopang Desa Triguno Kecamatan Pucakwangi pada 10 Agustus 2012.

Sumber : PAS Fm Pati

WARGA GOTONG ROYONG BERSIHKAN SISA KEBAKARAN RUMAH

(Pati, Jaken) - Puluhan warga Desa Sumberejo Kecamatan Jaken, membersihkan sisa-sisa kebakaran yang melalap dua rumah milik dua warga setempat. Saat memberihkan sisa kebakaran itu warga dibantu aparat Polsek dan Koramil Jaken. Beberapa jam usai kebakaran yang meludeskan dua rumah tetangganya, warga Desa Sumberejo Kecamatan Jaken, membersihkan puing-puing bekas kebakaran secara bergotong-royong.

Kades Sumberejo Kecamatan Jaken, Ridwan mengatakan, kebarakan yang meludeskan rumah Sudarsi berusia 70 tahun dan bagian belakang rumah Suti berusia 65 tahun itu, terjadi Sabtu dinihari, 28 Juli 2012 sekitar pukul 3:00.

“Penyebabnya itu dari obat pengusir nyamuk yang mengenai kasur kemudian terjadi kebakaran itu. Ketika Pemadam Kebakaran api rumah sudah tinggal memadamkan bara api, agar tidak merembet kerumah warga lainnya,” ungkapnya.

Kades Ridwan menambahkan, dalam peristiwa itu, tidak ada korban meninggal dunia, hanya kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp.25juta. Untuk sementara, Sudarsi yang rumahnya ludes terbakar, terpaksa harus diungksikan dirumah tetangganya.

AKP Amlis Chaniago, Kapolsek Jaken menghimbau warga setempat, untuk berhati-hati dimusim kemarau ini. Terutama pada saat berangkat tarawih maupun usai sahur. Warga diminta untuk memastikan kompornya telah dipadamkan, sehingga kebakaran yang menimpa Sudarsih, tidak terulang kembali.

Sumber : PAS Fm Pati

Jalan Juwana-Rembang, Bergelombang dan Berdebu

PATI-Pengguna jalan pantura Pati di ruas Juwana-Rembang harus ekstra hati-hati. Mengingat ruas sepanjang lebih dari 10 Km itu, kondisinya masih belum nyaman untuk dilewati lantaran pelebaran jalan yang belum tuntas.Penghentian pekerjaan pelebaran jalan dengan pembetonan itu, bukan sebatas membuat sejumlah ruas jalan menjadi sempit, tetapi kondisinya juga jauh dari ideal. Pemadatan material untuk peninggian jalan juga cukup rawan dilewati.

Berdasarkan pantauan Suara Merdeka, kemarin permukaan jalan yang baru pada tahap pemadatan dan tidak dilumuri aspal membuat bahan materialnya pudar. Akibatnya, muncul banyak cekungan atau permukaan jalan tidak rata. Selain itu material berupa kerikil juga berceceran di jalan.

Kondisi itu membahayakan pengguna jalan. Saat musim kemarau seperti ini, tidak peduli siang atau malam, debunya pekat, sehingga mengganggu pandangan.

Lebih dari itu, jalan yang penuh cekungan dan banyaknya kerikil cukup rawan mengganggu laju kendaraan bermuatan berat. Itu mempermudah munculnya ketersendatan, bahkan kemacetan arus lalu lintas karena truk sarat muatan bisa jadi pecah ban atau patah as di tengah jalan yang dalam masa perbaikan itu.

Sejumlah truk juga terlihat menepi karena mengalami gangguan tersebut. Tampaknya, truk sarat muatan yang mengalami patah as belakang itu telah menepi beberapa hari.

"Debunya pekat sekali. Tidak hanya mengurangi pandangan pengguna jalan, tetapi juga mengganggu kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar jalan," ujar Ferdi Hasan warga Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan.

Jalan bergelombang dan penuh kerikil juga tidak jarang membuat pengendara sepeda motor terjatuh. Jika tidak hati-hati maka kecelakaan bisa semakin fatal, karena jalan pantura tersebut selalu padat kendaraan.

Beberapa hari lalu kemacetan panjang terjadi di jalur tersebut. Penyebabnya tidak lain truk tronton mengalami patah as di tengah jalan yang sebagian ruasnya dibeton.

Akibatnya, kendaraan besar harus berjalan sangat pelan untuk melewati tronton tersebut. Kondisi itu membuat antrean panjang kendaraan, bahkan lebih dari 30 kilometer ke arah barat (Pati) dan timur (Rembang). Jalur alternatif Pati-Rembang pun menjadi tumpuan.

Sumber : www.suaramerdeka.com

POLRES PATI LAKUKAN UPAYA PENANGKAPAN PELAKU KRIMINALITAS YANG MASUK DPO

(Pati, Kota) - Seluruh fungsi dijajaran Polres Pati, hingga ke Polsek-Polsek bersiap untuk mengantisipasi setiap gangguan yang terjadi diwilayah Pati. Salah satunya masih tetap memfokuskan untuk menindaklanjuti pelaku-pelaku kriminal yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Kepolisian melakukan hal tersebut, untuk menciptakan kondusifitas wilayah saat masyarakat merayakan Idul Fitri.

Sebagai upaya untuk menciptakan kondusifitas wilayah yang aman, Polres Pati telah melakukan langkah-langkah antisipatif menjelang lebaran tahun ini. Baik dengan cara preventif maupun represif.

Demikian ungkap Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani melalui Kasat Reskrim AKP Suwarto SH, saat menjawab pertanyaan PAS Pati, diruang kerjanya, Senin siang, 30 Juli 2012.

“Semua fungsi telah dikerahkan Polres Pati yang dipimpin Kapolres dengan jajarannya. Kebiasaan-kebiasaan yang terjadi menjelang lebaran diwilayah hukum Polres Pati, diantaranya tawuran dan perkelahian. Kita juga telah menyiapakan cara baik secara preventif kita juga akan menindak lanjuti semua orang yang sudah pernah terkait menjadi daftar pencarian orang (DPO) yang pernah jadi tersangka yang hingga kini masih dicari. Bila sewaktu-waktu pulang diwilayah hukum Polres Pati pasti akan kita lakukan upaya paksa,” tegasnya.

AKP Suwarto SH berharap, warga Kabupaten Pati yang merantau keluar daerah, ketika saat mudik atau pulang kampung, untuk turut dapat menjaga keamanan wilayahnya. Tapi sebaliknya, Polisi akan mengejarnya bila mencoba melakukan tindak pidana.

“Sekali melakukan tindak pidana, kami akan tetap mencarinya. Dan ketika kembali pulang ke Pati, Polisi pasti akan menangkapnya,” tuturnya.

Polisi menolak untuk mengungkapkan berapa banyak perantauan warga Pati yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Pati. Untuk saat ini, Polisi telah mengantongi sejumlah nama dan identitasnya.

Sumber : PAS Fm Pati

MASYARAKAT DIBOLEHKAN ADAKAN KERAMAIAN SEPEKAN SETELAH LEBARAN

(Pati,Kota) - Pemicu terjadinya friksi dan konflik serta tawur antar kelompok warga, bermula dari saat berlangsung pertunjukkan musik. Untuk mencegah terjadinya tawuran antar kelompok warga, yang sering terjadi saat lebaran, Polres Pati telah menyiapkan langkah antisipatif, dengan memberikan ijin keramaian kepada masyarakat pada 7 hari setelah lebaran.

Polres Pati akan memberikan ijin keramaian bagi masyarakat yang akan mengadakan perayaan lebaran dengan pertunjukkan pentas musik dangdut. Hanya saja, masyarakat baru bisa mendapatkan ijin tersebut, tujuh hari setelah lebaran.

Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani melalui Kasat Reskrim AKP Suwarto SH, saat diwawancara PAS Pati, terkait upaya Polres Pati dalam mengantisipasi terulangnya kembali gesekan-gesekan antar warga, perayaan lebaran dengan mengadakan tontonan pentas musik dangdut.

“Untuk mengantisipasi hal itu, pimpinan (Kapolres Pati, red) telah memberikan kebijakan boleh masyarakat melakukan kegiatan pertunjukkan musik dangdut dan memerikan ijin keramaiannya, seminggu setelah lebaran. Dan ketika ada keramaian, akan kita amankan,” tuturnya.

Polisi, kata Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani SIK melalui AKP Suwarto, akan menindak tegas terhadap para pelaku yang sering bikin onar, atau siapa saja yang mencoba membuat onar.

Sumber : PAS Fm Pati

KOMISI II DPRD BERSAMA SKPD BAHAS KINERJA TRIWULAN II

(Pati, Kota) - Komisi II DPRD Kabupaten Pati bersama sejumlah SKPD menggelar rapat koordinasi. Rapat internal Rabu pagi, 1 Agustus 2012 itu, membahas pencapaian kerja selama triwulan II. Rapat yang berlangsung diruang ruang Komisi II DPRD Pati itu, sebagai upaya untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja dari masing-masing SKPD yang menjadi mitra Komisi II, selama triwulan II lalu.

Sekretaris Komisi II DPRD Pati, Kunarto SPd kepada PAS Pati melalui selulernya mengatakan, evaluasi sejumlah SKPD itu, guna mengetahui sejauhmana capaian program kegiatan yang dilaksanakan.

“Artinya untuk mengetahui program-program yang masih jauh untuk dimaksimalkan lagi,” jelasnya.

Rapat tersebut hanya dihadiri sejumlah anggota Komisi II, karena beberapa anggota lainnya tidak hadir, karena ijin untuk suatu keperluan.

Kunarto SPd berharap, melalui rapat internal tersebut, program-program kerja yang masih kurang pencapaiannya, dapat ditingkatkan. Dalam rapat internal tersebut, juga membahas rencana kerja, untuk triwulan III.

Sumber : PAS Fm Pati

DISHUBKOMINFO LENGKAPI FASILITAS DAN SARANA KELENGKAPAN JALAN DI JALUR ALTERNATIF

(Pati, Kota) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pati, telah menyiapkan fasilitas dan sarana kelengkapan jalan untuk dipasang dijalur alternatif. Hal itu, untuk membantu pemudik, yang akan melewati jalur alternatif di wilayah Pati, bilamana terjadi kemacetan dijalur utama Pantura.

Fasilitas dan sarana kelangkapan jalan berupa rambu pendahulu penunjuk jalan (RPPJ), segera terpasang disejumlah titik di jalur alternatif diwilayah Kabupaten Pati.

Menurut Kepala Dishubkominfo Pati, Dadik Sumardji, pemasangan RPPJ disejumlah tempat dijalur alternatif itu, untuk membantu pemudik agar tidak salah jalan, ketika mengharuskan melalui jalur alternatif, menghindari kemacetan.

“RPPJ dijalur alternatif Pati-Gabus-Jakenan sampai ke Batangan, kalau tidak hari ini atau besok akan kami pasang. Pada saatnya nanti, pemudik tidak akan kesasar-sasar lagi lewat jalur-jalur sempalan atau jalur yang lain,” jelasnya.

Namun, kata Dadik Sumardji, secara umum RPPJ maupun rambu-rambu dijalur Pantura sudah terpasang dalam kondisi baik. Termasuk kesiapan di Terminal, bengkel-bengkel jaga, maupun armada untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 5 persen dibanding hari-hari biasa.

Sumber : PAS Fm Pati

POLSEK KAYEN HIMBAU WARGA, UNTUK WASPADAI KEAMANAN RUMAHNYA

(Pati, Kayen) - Untuk mengantisipasi hal – hal yang merugikan selama bulan ramadhan ini, Polsek Kayen mengingatkan warga diwilayah hukumnya untuk berhati-hati. Musim kemarau yang bersamaan dengan bulan ramadhan ini, masyarakat diwanti-wanti untuk selalu mewaspadai keamanan rumahnya. Terutama, keamanan rumah ketika ditinggal sholat tarawih, serta usai menyiapkan santap sahur.

Kapolsek Kayen AKP Puji Raharjo menghimbau kepada warga diwilayah hukumnya untuk hati-hati dalam menjaga keamanan rumahnya. Yakni sebelum meninggalkan rumah untuk keperluan sholat tarawih, atau setelah menyiapkan santap sahur, untuk memastikan kompornya sudah dimatikan.

“Mungkin kita dirumah sebelum kegiatan sholat tarawih tolong matikan kompor-kompor dan mengunci pintu dengan benar. Sedangkan pengamanan dari PAM Suakarsa maupun dari Kepolisian Polsek, hanya bersifat membantu,” terangnya.

Meski menyampaikan himbauan, kata Kapolsek Kayen, pihaknya juga melakukan patroli ke desa-desa, untuk melakukan pengamanan, agar masyarakat nyaman selama menjalankan ramadhan. Namun yang utama, keamanan masyarakat itu sendiri dan harta bendanya.

Sumber : PAS Fm Pati

DIDAKWA KORUPSI, KADES TUNJUNGREJO AJUKAN EKSEPSI

(Pati, Kota) - Kades Tunjungrejo Kecamatan Margoyoso, Imam Kuswadi langsung menyatakan keberatan, usai Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan surat dakwaan, Rabu petang kemarin, 1 Agustus 2012. Kades Tunjungrejo dalam sidang perdana, menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penyelewengan bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) di desa yang dipimpinnya.

Usai mendengarkan dakwaan JPU dari Kejaksaan Negeri Pati, terdakwa kasus dugaan penyelewengan ADD, yang juga Kades Tunjungrejo Kecamatan Margoyoso, langsung menyatakan keberatan atas pasal-pasal yang didakwakannya.

Terdakwa melalui penasehat hukum yang ditunjuknya, berencana akan menyampaikan keberatan atau eksepsinya, pada sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, 8 Agustus mendatang.

Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Pati, yang terdiri dari Heru Heriyanto SH, Indah Kurnianingsih SH dan Rukin SH, dalam dakwaannya mendakwa Imam Kuswadi, telah melakukan penyelewengan dalam penggunaan bantuan ADD.

Dalam dakwaan primer Jaksa menilai, perbuatan terdakwa sesuai dengan pasal 2 UU tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sedang dakwaan subsider, Jaksa mengenakan pasal 3 dalam UU yang sama.

Sidang perdana yang berlangsung hingga pukul 20:00 itu, dipimpin Hakim Ketua Herman Hiller Hutapea SH.

Sumber : PAS Fm Pati

16 DESA DI PATI TERIMA BANTUAN PAMSIMAS


(Pati) - Enam belas desa di Kabupaten Pati tahun ini mendapat bantuan program penyediaan sarana air minum dan sanitasi berbasis reguler (PAMSIMAS). Keenam belas desa itu, Kamis pagi, 2 Agustus 2012 menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan, di Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Pati.

Keenam belas desa menerima total bantuan PAMSIMAS tersebut masing-masing senilai Rp.275juta. Dana tersebut bersumber dari APBN 70 persen, APBD Kabupaten Pati 10 persen dan 20 persen suadaya masyarakat desa penerima bantuan. Selain itu Desa Babalan kecamatan Gabus dan Desa Klumpit Kecamatan Tlogowungu, juga menerima dana tersebut, yang bersumber dari APBD Kabupaten Pati 2012 dan swadaya masyarakat.

Kepala Bapermades Pati, Sugiharto SH MM kepada jurnalist yang mewawancarainya mengatakan, setelah penandatangan perjanjian penerimaan bantuan itu, des-desa penerima program dapat mencairkan bantuan melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat atas sepengetahuan Kades setempat.

“Khusus tahun 2012, ada 16 desa yang mendapatkan bantuan regular PAMSIMAS, dan dua tambahan desa lainnya dengan kategori replikasi,” jelasnya.

Bantuan program PAMSIMAS dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum kepada kepada desa-desa di Kabupaten Pati, sebagai upaya pemerintah meningkatkan akses pelayanan air minum, dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan, dan daerah pinggiran kota. Sehingga masyarakat dapat menerapkan praktik hidup bersih dan sehat secara benar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Sumber : PAS Fm Pati

HAKIM BERIKAN KESEMPATAN TERDAKWA UNTUK AJUKAN SAKSI AHLI

(Pati) - Sidang lanjutan kasus dugaan penyelewengan pembuatan sertifikat masal prona, kembali bakal digelar di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis pekan depan, 2 Agustus 2012. Sidang mendatangan, masih mengangendakan pemeriksakan keterangan saksi a decharge (meringankan) dan saksi ahli dari terdakwa.

Tiga saksi a decharge (meringankan) dari terdakwa Sriyatun, telah memberikan keterangannya dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Semarang.

Untuk sidang lanjutan berikutnya, Majelis Hakim masih memberikan kesempatan kepada terdakwa Sriyatun untuk menghadirkan saksi a decharge berikutnya dan saksi ahli.

Sejumlah saksi meringankan dan ahli yang dihadirkan itu, sebagai upaya terdakwa untuk membantah keterangan sejumlah saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Pati.

Seperti berulang kali PAS Pati siarkan, terdakwa Sriyatun yang juga Kades Kedungwinong, dalam perkara ini diduga telah memungut biaya hingga Rp.650ribu kepada setiap pemohon sertifikat prona, yang menurut Jaksa semestinya dalam proses pembuatannya gratis.

Sehingga pada sidang perdana beberapa waktu lalu, JPU mendakwanya dengan pasal 11 dan 12, ayat 5 Undang-Undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sumber : PAS Fm Pati

TRUK PATAH AS, PANTURA PATI – REMBANG MACET TOTAL

(Pati, Juwana) - Antrean kendaraan terus mengular panjang, di jalur Pati-Juwana-Rembang. Kemacetan total arus lalulintas dari dua arah itu mengular hingga sepanjang 40 KM, dari Kaliori Rembang hingga jalur utama Pati – Kudus. Kemacetan dijalur Pantura ini, terjadi selain proyek perbaikan peningkatan kualitas jalan, juga akibat adanya truk fuso yang patah as. Titik kemacetan itu, terjadi di jalur Juwana-Rembang, turut Desa Trimulyo Juwana.

Karena kemacetan tersebut, saat ini sejumlah Polisi dari Satlantas Polres Pati diterjunkan, untuk mengurai kemacetan dengan mengalihkan arus lalulintas.

Polisi mengarahkan, pengemudi kendaraan pribadi dan truk engkel tujuan Surabaya, untuk melalui jalur Pati – Sukolilo – Purwodadi – Blora – Bojonegoro – Surabaya.

Kasat Lantas Polres Pati, AKP Sudaryoto SIK bersama KBO Satlantas Ipda Bambang Sumedi, saat ini masih berada dititik kemacetan, sambil mengurai kemacetan dengan sistem buka-tutup.

Sedang untuk mengevakuasi truk yang patah as, tepat disalah satu lajur yang akan dibeton masih menunggu teknisi dari Surabaya yang juga terjebak kemacetan di Kaliori Rembang.

Sumber : PAS Fm Pati

OPERASI PEKAT, POLRES PATI TANGKAP 2 PELAKU PEMALAKAN

(Pati, Kota) - Polres Pati menangkap dua remaja pelaku pemalakan di obyek wisata Gua Pancur Jimbaran Kayen. Polisi menangkapnya, selang dua hari pelaku melakukan aksinya.  Dua tersangka pelaku pemalakan yang tertangkap polisi itu, bernama Guntur Nurcahyono berusia 17 tahun dan Ahmad Aris  berusia 18 tahun. Polisi menangkap kedua  tersangka dirumahnya masing-masing di Dukuh Curug Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo.

Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani SIK melalui Kasubag Humas AKP Siswo Sudiyanto mengatakan, kedua pelaku saat beraksi meminta paksa uang dan kedua seluler milik korban bernama Ali Mu`alim warga Dukuh Ngerang Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo.

“Dalam aksinya kedua pelaku pemalakan itu berhasil menggasak uang tunai Rp.2juta dan dua HP milik korban,” ungkap Kasubag Humas AKP Siswo Sudiyanto.

Kasubag Humas AKP Siswo Sudiyanto menambahkan, pemalakan yang menimpa korban Ali Mu`alim yang sedang berwisata bersama kedua temannya di Gua Pancur Jimbaran Kayen, terjadi Selasa, 24 Juli 2012, sekitar pukul 12.30.

“Saat itu, kedua pelaku pemalakan dengan menggunakan sepeda motor, mendatangi korban yang sedang duduk-dudk bersama kedua temannya disalah satu tempat di Gua Pancur. Kedua tersangka mengancam akan melukai dengan senjata tajam bila korban permintaannya ditolak. Setelah mendapatkan uang dan HP, kedua tersangka langsung pergi,” jelasnya.

Akibat perbuatannya, kedua tersangka yang tinggal satu desa ini, bakal terancam pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

Sumber : PAS Fm Pati

Pelantikan Bupati Pati, sebelum Lebaran

PATI - Setelah muncul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak secara keseluruhan permohonan keberatan atas hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada oleh lima pasangan calon, KPU dan DPRD bergerak cepat. Tujuannya, agar sebelum Lebaran pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih bisa terlaksana.
Ancang-ancang waktu tersebut disampaikan Ketua DPRD Pati Sunarwi SE MM saat menerima Komisioner KPU, kemarin. Kedatangan KPU ke gedung Dewan untuk melaporkan hasil pelaksanaan PSU Pilkada dan persiapan pelantikan pasangan calon terpilih.
''Pelantikan akan kami agendakan secepatnya. Kalau bisa sebelum Sidang Istimewa DPRD saat HUT Pati yang biasa dilaksanakan pada 7 Agustus. Tetapi kalau memang tidak bisa, ya tetap kami upayakan secepatnya, yakni sebelum Lebaran," ujar Sunarwi.
Waktu pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih hasil pilkada merupakan kewenangan DPRD. Pelaksanaannya juga tergantung pada urusan administrasi ke Mendagri melalui Gubernur.
"Segera setelah adanya penyerahan hasil PSU Pilkada berikut penetapan calon terpilih dari KPU, kami akan segera menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan SK ke Mendagri melalui Gubernur. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, SK bisa turun dan bupati dan wakil bupati terpilih segera dilantik," tandasnya.
Apresiasi KPU
Dalam kesempatan itu, Sunarwi yang didampingi tiga wakilnya, yakni Joni Kurnianto, Adjie Sudarmadji, dan Sutrisno juga mengapresiasi kinerja KPU. Meskipun penuh tekanan dan muncul gugatan, penyelenggaraan hajatan demokrasi lokal dinilainya berjalan dengan baik serta menghasilkan pemimpin daerah definitif.
Ketua KPU Pati Ahmad Jukari SAg MH mengemukakan, waktu pelantikan sepenuhnya diserahkan ke DPRD. Adapun waktu pelantikan yang tertera dalam lampiran SK tahapan dan jadwal hanya sebatas ancar-ancar.
Mengenai penyerahan penetapan calon terpilih dan putusannya ke DPRD, kemarin telah memenuhi ketentuan dan aturan yang berlaku. Pihaknya mendasarkan pada Pasal 87 ayat (1), (3), dan (4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2006 dan terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008.
Selain itu juga mendasarkan pada Pasal 28 ayat (5) huruf (a) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pelantikan.
Sesuai dengan ketentuan tersebut, setelah adanya keputusan Mahkamah Konstitusi terhadap perselisihan hasil pemilu bupati dan wakil bupati (PHPU), KPU kabupaten menyampaikan penetapan calon terpilih dan putusan selambat-lambatnya tiga hari setelah menerima salinan putusan.  
"Hari ini (kemarin-Red) merupakan hari ketiga setelah kami menerima salinan putusan MK," tandasnya. (H49-57)

Sumber : Suara Merdeka

KPU KABUPATEN PATI SERAHKAN PUTUSAN MK

(Pati, Kota) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pati menyerahkan salinan putusan Mahkamah Konstitusi, terkait sengketa hasil Pemilukada Pati ke DPRD Pati, Kamis pagi, 26 Juli 2012. Penyerahan salinan putusan MK oleh KPU Kabupaten Pati itu, disampaikan langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Pati, Ahmad Jukarie kepada Ketua DPRD Pati, Sunarwi SE MM.

Setelah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK-RI) menolak seluruh gugatan kelima paslon Bupati/Wakil Pati, KPU Kabupaten Pati berkewajiban menyerahkan putusan tersebut kepada DPRD Kabupaten Pati.

Ketua KPU Kabupaten Pati, Ahmad Jukarie mengatakan, penyerahan putusan MK-RI kepada DPRD Kabupaten Pati itu, merupakan kewajiban KPU yang diatur dalam peraturan pemerintah dan peraturan KPU.

“Hasil PHPU yang kemarin sudah diputuskan Mahkamah Konstitusi, sesuai dengan PP No 6 th 2006 dan Peraturan KPU No 16 tahun 2010 menyatakan selambat-lambatnya tiga hari setelah menerima salinan dari Mahkamah Konstitusi, KPU diwajibkan menyampaikan calon terpilih,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pati, Sunarwi SE MM mengatakan, setelah menerima salinan putusan MK dan calon terpilih dari KPU Kabupaten Pati, pihaknya segera menindaklanjutinya.

“Mudah-mudahan tidak terlalu lama, SK dari Mendagri segera turun. Mungkin pelantikan bisa tanggal 3,4, atau 5 Agustus. Kalau Gubernur masih tidak bisa, harinya apa kita akan pastikan dan bicarakan dalam Banmus untuk menyesuaikan kesediaan Gubernur kapan untuk pelantikan,” jelasnya.

Hadir dalam penyerahan itu, Ketua dan anggota KPU Kabupaten Pati, Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD serta Sekretaris KPU dan Sekretaris DPRD Kabupaten Pati.

Sumber : http://pasfmpati.com

PPDI ALIHKAN DUKUNGAN DARI PASLON SATU KE PASLON LAINNYA

(Pati, Kota) - Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Pati mencabut dukungannya dari paslon satu ke paslon lainnya. Pencabutan dukungan itu, karena memang belum ada komitmen dengan paslon manapun. Meski ada klaim PPDI telah memberikan dukungan kepada salah satu paslonnya.

PPDI telah menarik kembali dukungannya untuk memenangkan salah satu pasangan calon pada PSU Pemilukada Pati, 16 Juni mendatang. Justru sebaliknya, PPDI kini memberikan dukungannya kepada paslon lain, yang dipandang lebih visioner.

Hal tersebut diungkapkan Ketua PPDI Pati, Cuk Suyadi saat diwawancara PAS Pati, Senin sore, 21 Mei 2012. Pencabutan dukungannya itu wajar, karena kata Cuk Suyadi, memang PPDI sampai sekarang memang belum ada komitmen dengan paslon bersangkutan.

“Bahwasanya dulu yang ada di mass media, PPDI mendukung sepenuhnya itu bukan. Tapi ini menarik untuk dukungan itu, seiring berjalannya waktu, telah ada KPU yang melaksanakan putusan MK, terjadi PSU kemudian penjadualan tahapan sudah berjalan kami bersama tim 11 ini bertugas untuk mengevaluasi juga menentukan arah kebijakan jika nanti terjadi perubahan peta politik yang terjadi di Pati,” jelasnya.

Terkait dengan netralitasnya sebagai pejabat negara seperti dalam UU No 32 tahun 2004, jelas Cuk Suyadi dukungannya terhadap paslon dalam dapat saja dilakukan dengan pertimbangan tertentu.

Sementara itu, Kades Semirejo Kecamatan Gembong, Triyono bersama sejumlah kades lainnya mengatakan, dukungannya pasangan calon Slamet Warsito dan Sri Mulyani, tidak akan menyalahi ketentuan seperti yang UU No 32 tahun 2004 yang mengatur soal netralitas pejabat negara. Sebab dukungan itu bukan karena jabatan maupun organisasi, tapi atas nama pribadi sebagai tokoh masyarakat.

“Kita harus membedakan antara Kepala Desa secara formal dan pribadi-pribadi Kepala Desa sebagai tokoh masyarakat. Walaupun mungkin ada larangan bagi Kepala Desa yang berpolitik, namun ini nanti di masyarakat akan berbeda ketika Kepala Desa itu sebagai tokoh masyarakat,” tutur Kades Semirejo yang juga Ketua Parade Pasopati.

Calon Bupati Slamet Warsito ketika ditemui dikediamannya mengatakan, dukungan yang diberikan sejumlah Kepala Desa terhadapnya bukan atas nama lembaga tapi atas nama pribadi masing-masing.

“Hanya saja kebetulan saja mereka itu seorang Kepala Desa. Tapi dukungan ini diberikan secara pribadi, yang kebetulan mereka berada di organisasi PASOPATI, PARADE PASOPATI atau PPDI,” katanya.(*)


Sumber : http://www.pasfmpati.com/

PEMBACAAN TUNTUTAN HUKUMAN TERHADAP MANTAN BUPATI PATI TERTUNDA LAGI

(Pati, Kota) - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang kembali menunda agenda tuntutan hukuman terhadap terdakwa mantan Bupati Pati Tasiman. Penundaan tersebut terjadi, pada sidang lanjutan yang berlangsung, Senin sore kemarin, 21 Mei 2012.

Untuk kali kedua sidang kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Pati tahun 2003 yang mendudukkan terdakwa mantan Bupati Pati Tasiman, tertunda. Yakni tertundanya sidang yang semestinya mengagendakan pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Menurut Penasehat Hukum terdakwa mantan Bupati Pati Tasiman, Pengacara Agus Wibowo SH kepada PAS Pati, penundaan sidang tersebut, karena JPU Ari Praptono SH.

“Tertundanya sidang tersebut, karena JPU kembali menyatakan belum siap dengan tuntutan yang akan diajukan pada sidang hari itu,” jelasnya.

Majelis Hakim yang dipimpin Hakim Ketua Noor Edyono SH dengan Hakim Anggota Sinintha Sibarani SH dan Agoes Prijadi SH kembali memutuskan, untuk melanjutkan sidang perkara dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Bupati Pati itu, Senin pekan depan, 28 Mei 2012.

Seperti telah berulang kali PAS siarkan, mantan Bupati Pati oleh JPU didakwa terlibat korupsi APBD Pati tahun 2003 yang merugikan negara Rp 1,7 miliar. Dana yang diduga diselewengkan, bersumber dari bantuan pihak ketiga dan pembiayaan Laporan Pertanggungjawaban Bupati dan Wakil Bupati Pati. Terdakwa diduga dalam perkara ini mendapat bagian Rp. 78juta.

JPU pun menjerat terdakwa dengan pasal berlapis berdasarkan UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sumber : http://www.pasfmpati.com

SELANG KOMPOR GAS BOCOR, DAPUR RUMAH TERBAKAR

(Pati, Tlogowungu) - Musim kemarau seperti sekarang ini, kita hendaknya untuk berhati-hati dengan peralatan rumah tangga yang mudah terbakar. Ada baiknya kondisi peralatan untuk masak didapur anda, senantiasa untuk diteliti, untuk menghindari kebakaran yang merugikan kita.

Kebakaran kembali menimpa warga Pati, Selasa siang, 22 Mei 2012. Dan kali ini menimpa keluarga Peno warga Desa Sani Kecamatan Tlogowungu. Tapi untungnya, kebakaran itu hanya menghanguskan bagian dapur rumah korban.

Menurut petugas Pemadam Kebakaran bernama Bagyo, kebakaran yang menghanguskan bagian dapur rumah Peno itu, terjadi sekitar pukul 12:30. Namun tak berapa lama api berhasil dipadamkan warga yang dibantu kendaraan pemadam kebakaran.

“Kebakaran tersebut, untuk sementara ada dugaan berasal dari selang kompor yang terhubung ke tabung mengalami kebocoran,” jelasnya.

Masih menurut petugas pemadam kebakaran Bagyo, kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan sekitar Rp.15juta.

Sebelumnya kebakaran juga menimpa tiga keluarga di Desa Plosorejo Kecamatan Pucakwangi, pada Kamis malam, 17 Mei 2012 lalu. Kebakaran yang meluluh lantakan tiga rumah berserta isinya itu, mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah, dan memaksa pemiliknya harus mengungsi dirumah-rumah saudaranya.

Sumber : http://www.pasfmpati.com

PERKARA DUGAAN PUNGLI SERTIFIKAT PRONA SEGERA DIAJUKAN KE PENGADILAN

(Pati, Kota  Kejaksaan Negeri Pati, dalam waktu dekat segera melimpahkan kasus dugaan penyimpangan sertifikat massal Program Nasional (Prona) di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo. Pelimpahan kasus dugaan penyimpangan sertifikat masal, yang mendudukan Kades Kedungwinong Sriyatun sebagai tersangkanya ke Pengadilan Tipikor Semarang ini, tinggal menunggu selesainya penyusunan surat dakwaan.

Demikian diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Totok Triyatno melalui Jaksa Rukin, kepada PAS Pati melalui selulernya, Senin siang, 21 Mei 2012.

Menurut Jaksa Rukin, saat ini penanganan kasus penyimpangan sertifikat masal prona itu, sudah berada di Jaksa Penuntut Umum yang menangani. Sehingga tinggal menunggu selesainya penyusunan surat dakwaan.

“Sebelum 20 hari batas waktu yang diberikan untuk menyusun surat dakwaan, perkara tersebut akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Semarang,” jelasnya.

Sebelumnya kepada PAS Pati, Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Totok Triyatno, saat usai audensi dengan warga Desa Tunjungrejo Kecamatan Margoyoso, Rabu pagi, 4 April 2012 lalu mengatakan, Kades Kedungwinong Sriyatun diduga kuat telah melakukan penyimpangan. Sebab, pembuatan sertifikat massal terkait program nasional ini, mestinya gratis alias tidak dipungut biaya.

Tapi ketentuan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang sudah jelas itu, tersangka Sriyatun malah memungut biaya dari warganya yang ingin mengurus sertifikat tanahnya.

Menurut Totok, di Desa Kedungwinong, tercatat ada 100 pemohon sertifikat Prona. Dari hasil penyidikan 88 pemohon diantaranya, masing-masing dipungut biaya hingga Rp.650ribu.

JPU Kejaksaan Negeri Pati, bakal menjerat tersangka dengan pasal 11 dan 12 ayat 5  dalam undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sumber : http://www.pasfmpati.com

BANK SAMPAH JADI ANDALAN SD KARANREJO 01 JUWANA RAIH ADIWIYATA

(Pati, Juwana) - Biasanya ketika mendengar kata-kata BANK, senantiasa kita mengkaitkannya dengan perputaran uang. Tapi jangan heran dengan kreatifitas murid-murid SD Karangrejo 01 Juwana Pati, yang justru membuat BANK SAMPAH. Karena namanya saja bank sampah, tentu yang ditabung dan ditransaksikan juga sampah.

Bank sampah ... aneh memang kedengarannya. Tapi bank sampah ini mempunyai nilai edukasi yang tinggi terhadap murid-murid yang belajar di SD Karangrejo 01 Juwana. Kenapa tidak, melalui bank sampah ini, murid-murid dapat belajar hidup bersih dan belajar mengelola sampah. Di Bank Sampah ini, murid-murid berkesempatan menabung sampah dalam bentuk organik maupun non organik. Mereka juga membekali diri dengan buku tabungan, untuk mencatat setiap transaksi sampah yang disetor ke Bank Sampah.

Pj Bupati Pati Indra Surya meresmikan Bank sampah SD Karangrejo 01 Juwana, disela-sela penilaian lomba Adiwiyata tingkat nasional disekolah itu, Senin sore kemarin, 21 Mei 2012.

Selain bank sampah, kantin kejujuran, produk pupuk organik, cipta lagu berthema lingkungan dan kertas daur ulang yang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, juga menjadi unggulan SD Karangrejo 01 Juwana dalam lomba Adiwiyata tingkat nasional tahun ini.

Saat meresmikan bank sampah itu, Pj Bupati Indra Surya berharap semua keunggulan yang dimiliki, mampu meraih penghargaan Adiwiyata.

Tim Penilai yang beranggotakan Said Sunarjo dan Abdul Rozak dari unsur Perguruan Tinggi Negeri yang ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan penjurian mengatakan, hasil penilaian lomba ini akan diumumkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni mendatang.

“Meskipun berada di desa saya tidak menyangka jika di sini kondisinya sangat lengkap, harapannya ke depan akan lebih banyak lagi sekolah Adiwiyata di Kabupaten Pati”, ungkap mereka.

Menurut Kepala SD Karangrejo 01, Aris Surya Irlanto, majunya SD Karangrejo 01 Juwana ke lomba Adiwiyata tingkat nasional ini, karena sebelumnya menjadi binaan SMP Negeri 1 Jakenan yang pada tahun ini masuk nominasi sekolah Adiwiyata Mandiri.

“Setelah dibina, sekolah kami mampu berkembang hingga akhirnya dinominasikan menjadi sekolah Adiwiyata di tingkat nasional. Target kami ke depan, ingin mengikuti SMPN 1 Jakenan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri”, imbuhnya.

Menurut Aris, untuk bisa menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri seperti SMPN 1 Jakenan, mengharuskan sekolahnya memiliki 10 sekolah binaan terlebih dulu.

Sumber : http://www.pasfmpati.com

KPU PATI AGENDAKAN SOSIALISASIKAN VISI MISI PASLON


(Pati, Kota)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, mulai menggencarkan sosialisasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) kepada publik baik melalui tatap muka di kecamatan-kecamatan maupun melalui media massa. KPU Kabupaten Pati dalam mensosialisasikan semua informasi termasuk visi misi pasangan calon itu, dengan berbagai cara. Diantaranya melalui spanduk, baliho, pamflet dan diskusi publik serta iklan di media massa.

Anggota KPU Kab Pati Devisi Kampanye dan Pemungutan Suara Mohammad Nasich saat diwawancara usai pertemuan dengan utusan dari media massa, Selasa siang, 15 Mei 2012 mengatakan, sosialisasi itu guna meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) mendatang.

“Pertama berkaitan dengan pelaksanaan hari PSU, kemudian bagaimana mendorong masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, agar pemilih lebih cermat terhadap visi misi pasangan calon yang kita siapkan,” tuturnya.

Mohammad Nasich mengatakan, KPU juga akan mensosialisasikan visi misi keenam pasangan calon melalui media. Karena dalam pelaksanaan PSU ini, tanpa kegiatan kampanye oleh paslon Bupati/Wakil Bupati.

“Ini menjadi kewajiban KPU untuk mensosialisasikan visi misi paslon kepada masyarakat luas, yang bisa kita lakukan ya ... melalui media masa. Meskipun secara teknis yang lain, kita menginformasikan visi misi ini melalui pamflet yang kita sediakan di PPS yang ada,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan sosialiasasi tersebut, selain kerjasama dengan media masa (televisi dan radio) di Pati, KPU juga melibatkan anggota PPK dan PPS yang tersebar di 21 kecamatan.(*)

Sumber : http://pasfmpati.com

DARI REMBUK WARGA LAHIRKAN KONSEP CITY WALK “PENJAWI PASAR BENGI”

(Pati, Kota) - Warga Pati kini semakin mudah untuk berekreasi bersama keluarga, jalan-jalan malam sambil menikmati kuliner. Kawasan Penjawi Pasar Bengi, dapat menjadi pilihan untuk dikunjungi. Seperti apa konsep Penjawi Pasar Bengi, yang resmi dibuka Jumat sore, 11 Mei 2012.

Pemandangan Jalan Penjawi di Kelurahan Pati Lor, yang biasanya ramai dengan kendaraan-kendaraan yang berseliweran, tapi jalan sepanjang hampir 1 KM itu, setiap sore hingga malam hari telah berubah menjadi pasar malam.  Disepanjang jalan tersebut, akan terlihat tenda-tenda pedagang kaki lima menjajakan jualannya, mulai dari yang berjualan makanan dan minuman, pakaian sampai jasa penyewaan mainan anak-anak.

Kepala Kelurahan Pati Lor Kabul Adi Rusmanto BA mengatakan, memunculkan Penjawi Pasar Bengi merupakan gagasan lama warga, untuk meningkatkan perekonomiannya melalui kegiatan sektor informal, usaha produktif.

“Sudah lama ini, sejak tahun 2009 dan baru terealisir hari ini, pelaksanaan dan peresmiannya. Meski kekurangan-kekurangan itu masih harus kita akui, nanti kita akan benahi sambil jalan. Dan saya tidak akan menutup informasi, kritik dan saran dari warga yang bersifat membangun,” jelasnya.

Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mekarsari Kelurahan Pati Lor Mardiyanto mengatakan, seluruh pendanaan kegiatan Penjawi Pasar Bengi dari APBN senilai Rp. 1 milyar, untuk menunjang penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLP-BK).

“Program PLP BK merupakan program yang mengharuskan koordinasi dengan masyarakat. Jadi program ini lahirnya bukan dari BKM PNPM Mandiri Perkotaan tapi kehendak masyarakat. Dari lima prioritas ternyata yang diambil satu yakni penataan PKL dimana masyarakat terlibat didalamnya,” tutunya.

Penjawi Pasar Bengi setiap harinya buka mulai pukul 4 sore sampai 12 malam. Pada tahap awal, kegiatan itu baru mengakomodir 58 PKL, yang terlebih dulu mendapatkan pelatihan dan pembinaan usaha ekonomi mikro.

Hadirnya Penjawi Pasar Bengi langsung mendapat tanggapan dari warga, seperti Vina warga setempat. Konsep pasar malam seperti Penjawi Pasar Bengi dapat menjadi pilihan untuk berekreasi bersama keluarga.

“Sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini. Bisa menjadi satu pilihan belanja dan rekreasi keluarga,” katanya.

Pj Bupati Pati Indra Surya berharap, penataan Penjawi Pasar Bengi sebagai koridor jalan penjawi menjadi sentra kegiatan ekonomi produkstif dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Pati.

“Sehingga ini menjadi satu kebersamaan dan pemberdayaan potensi masyarakat untuk melaksanakan program pemerintah. Yang terpenting perekonomian masyarakat meningkat untuk menghidupi keluarganya. Sehingga potensi ini dapat dikembangkan ke daerah-daerah lain dan membuka lapangan pekerjaan,” terangnya.

Pj Bupati Indra Surya bersama pejabat Muspida lainnya, saat meninjau usai peresmian, menyempatkan mampir disalah satu tenda PKL untuk menikmati soto. Pemotongan pita dan penempelan stiker mendandai peresmian Penjawi Pasar Bengi.(*)  


Sumber : http://pasfmpati.com

Sosialisasi PSU Sampai Pelosok Desa

PATI - Banyak cara yang ditempuh KPU Pati untuk menyosialisasikan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) pilkada pada 16 Juni. Tidak cukup dengan sosialisasi secara formal, KPU juga bersiap mengumumkan secara terbuka dengan berkeliling sampai pelosok desa.
“Sosialisasi pencoblosan PSU akan kami lakukan sampai ke pelosok desa. PPK yang akan melakukan dengan mobil keliling H-1 pencoblosan,” ujar anggota KPU Pati, Endro Jatmiko, kemarin.

Upaya tersebut untuk mengingatkan masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya mulai pukul 07.00 hingga 13.00. Selain itu, juga memberikan pemahaman bahwa pencoblosan dilakukan sekali agar sah.

“Sosialisasi dalam bentuk seperti itu penting. Justru itu lebih mengena di masyarakat karena mereka mendengarkan langsung,” kata Endro.

Di luar itu, sosialisasi dalam bentuk tatap muka dengan sejumlah pihak juga dilakukan KPU. Setidaknya ada dua kali pertemuan di kantor KPU untuk pelaksanaan itu, sedangkan di tiap kecamatan sosialisasi serupa dilakukan sekali.

Endro mengakui, sosialisasi PSU kali ini memang perlu lebih diintensifkan daripada pilkada tahun lalu. Sebab, banyak masyarakat yang cenderung cuek sehingga tidak terlalu memperhatikan waktu pencoblosan.
“Dalam berbagai kesempatan pertemuan warga juga kami upayakan disisipi sosialisasi PSU, termasuk menggencarkan pengumuman di radio untuk mengingatkan masyarakat,” tandasnya.

Sejalan dengan itu, 25 lembar spanduk dipasang di titik strategis di kawasan perkotaan Pati dan 21 wilayah kecamatan. Untuk masuk ke desa-desa, Endro menyiapkan spanduk. “Stiker dalam jumlah banyak juga telah kami sediakan untuk disebar ke seluruh wilayah di Pati,” ujarnya. (H49-60).

Sumber: http://www.suaramerdeka.com---






Enam Cabup Sepakat Surat Suara

Pati (Suara Muria, Senin, 14 Mei 2012 )--Enam pasangan calon bupati (capbup) dan wakil bupati (cawabup) tidak keberatan atas desain surat suara yang bakal dicetak untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) pilkada, 16 Juni mendatang.

Mereka yang hadir sendiri atau diwakili tidak mengoreksi berlebihan sampel surat suara dan langsung menandatangani pernyataan persetujuan atas desain itu, Sabtu (12/5).
Desain surat suara PSU tidak jauh berbeda dari format yang digunakan pada pilkada tahun lalu.

<imgNamun terjadi pergantian foto dan nama calon nomor urut dua dari Sunarwi-Tejo Pramono menjadi Imam Suroso- Sujoko.
Lima calon lainnya, yakni Slamet Warsito-Sri Mulyani (nomor 1), Sri Merditomo-Karsidi (3), Sri Susahid-Hasan (4), Haryanto- Budiyono (5) dan Kartina Sukawati- Supeno (6), baik nama maupun fotonya tidak ada perubahan, demikian juga desain latar belakang foto.

Anggota KPU, Endro Jatmiko mengatakan, validasi surat suara dilakukan untik meminta persetujuan pasangan calon tentang desain tersebut. Bukan hanya menyangkut foto, nama dan titel yang digunakan juga dikoreksi sebelum desain surat suara dicetak.

Kendati lima dari enam pasangan calon telah dipastikan menyetujui desain surat suara lantaran tahun lalu telah digunakan untuk pilkada, tetap saja mereka diminta persetujuan kembali

Tak Berubah

Sebelumnya, ada salah satu pasangan calon yang menginginkan penggantian foto. Namun karena tidak diperbolehkan maka desainnya tetap tidak brubah.

'Desain surat suara perlu divalidasi bersama-sama, terutama setiap pasangan calon agar tidak ada komplain di kemudia hari, "ujanya.

Setelah enam pasangan calon tidak mempermasalahkan desain tersebut maka surat suara langsung masuk proses cetak.

KPU menrima suarat suara yang telah dicetak rekanan paling lambat 1 Juni.
" Sebelum didistribusikan, surat suara akan disortir, dilipat dan dikemas. Distribusi surat suara bersamaan dengan kelengkapan administrsi pemungutan suara lainnya. " kata dia.

gambar : http://www.komhukum.com

Penataan Alur Kali Juwana (Rekanan Akan Tambah Dua Ekskavator)

Gabus (Suara Muria, Selasa, 15 Mei 2012)--Satu dari dua ponton yang akan dugunakan untuk operasional ekskavator di tengah Kali Juwana bocor, Akibatnya, diperlukan pekrja khusus untuk menguras air dari dlam ponton.

Salah seorang petuas lapangan, Parlan (53) mengatakan, jika kebocoran dibiarkan, ponton bisa tenggelam alias tak berfungsi lagi. Padahal sebelum diturunkan ke kali, lanjutnya sudah dicek, termasuk bagian lambung bawah ponton.

Karena sudah terlalu lama beroperasi di air , ternyata ponton bocor lagi. Namun operator ekskavator tetap mengoprasiokan alamnya dari atas kali. Diharapkan kebocoran itu bisa segera diatasi.

Sembilan

Selain satu sisi ponton bocor, lanjut Parlan, satu dari sembilan unit ekskavator juga rusak. Sampai Senin (14/5) ,alat berat itu belum dioperasikan. Namun delapan ekskavatorlainnya masih beroperasi seperti biasa sejak senin (7/5) pekan lalu sampai sekarang.

Untuk mengatasi permasalahan itu, kini tengh dipersiapkan dua ponton lengkap dengan dua ekskavatornya. Karena ponton belum dirakaia, kedua alat berat itu belum bisa dioperasikan, tapi dalam waktu dekan akan ditambah lagi.
Menurut parlan, meski sembilan alat berat dioperasikan selama sepekan, hasil penataan dan pengerukan lumpur belum maksimal. Salah satu penyebabnya, endapan lumpur di sepanjang kali Juwanan terlalu tebal.

Selain itu untuk mengangkatnya ke tempat pembuangan, yaitu di kanan-kiri kali tidak cukup satu kali, tapi harus berkali-kali sehingga memakan banyak waktu.

Hal itu menunjukkan, sepanjang alur Kali Juwanan dari Jembatan Tanjang di Desa Tanjang, Kecamatan Gabus memang belum prnah dikeruk.

" Karena itu, pihak rekanan akan menambah lagi dua unit ekskavator untuk memaksimalkan kinerja. ujar Parlan.

 
Web Designed by Evomedia Group